Temanku dengan bangga mengatakan kalau kata "orang", laki-laki yang dulu dia sukai menyukainya juga. Aku tahu, waktu itu temanku dan laki-laki tersebut sempat berteman dekat. TTM? Mungkin. HTS? Yah,sepertinya. Dan sekarang, setelah temanku sudah dekat dengan laki-laki lain, tiba-tiba ada "orang" yang dekat dengan temanku mengatakan hal itu kepadanya. Sekarang, temanku dilema antara senang, bangga dan bingung.
Senang? Wajarlah, kalau sebagai perempuan, temanku senang bahwa dulu dia tidak bertepuk sebelah tangga.
Bangga? Iyalah, gimana enggak?
Bingung? Itu yang seharusnya kau rasakan, temanku.
Sebenarnya aku tidak peduli dengan itu. Benar, aku sungguh tidak peduli.
Tetapi, aku merasa dia sudah dibodohi.Bukan, bukan karena aku benci pada temanku itu.
Bukan pula karena aku sakit hati pada cowok yang "katanya"suka padanya.
Atau juga pada "orang" yang mengatakan kepada temanku bahwa laki-laki itu ternyata menyukainya.
Aku merasa dia sudah dibodohi oleh laki-laki itu atau mungkin juga oleh "orang" yang mengatakan padanya.
Oke, supaya kalian percaya kalau aku tidak ada masa lalu dengan laki-laki tersebut atau "orang" yang sedang kita bicarakan, aku benar-benar tidak kenal dengan keduanya.
Aku hanya kenal pada temanku itu.
Aku merasa kasihan.
Sungguh.
Kenapa?
Karena aku merasa dia sudah dibodohi.
Kenapa aku merasa dia sudah dibodohi?
Oke, aku memang tidak punya hubungan dengan laki-laki tersebut ataupun dengan "orang" yang mengatakan kalau laki-laki tersebut menyukainya.
Tetapi, pernahkah kalian berfikir kalau laki-laki itu hanya menjaga martabatnya agar terlihat tidak brengsek di depan mata orang yang menyukainya? Atau berusaha menjadi seorang pujangga yang begitu puitis sehingga tidak bisa melepaskan apa yang dia rasakan pada seorang wanita?
Kenapa saya berfikir seperti itu?
Oke, karena buat apa seorang laki-laki menyembunyikan perasaannya begitu lama saat seorang wanita yang sudah sangat jelas terlihat? Bahkan, kalau bisa digambarkan di dahi wanita itu sudah ada kata kata "AYO TEMBAK AKU". Masa seorang laki-laki melewatkan moment itu? Kecuali, kalau mereka memang sama sekali tidak bernyali atau mungkin mempunyai sangat sedikit pribadi laki-laki.
Hm, sekarang kamu bertanya, apa yang kamu lakukan jika kamu adalah wanita itu?
Oke, pertama-tama aku akan merasa jengkel. Kenapa?
Karena aku merasa seperti sudah dijebak. Kenapa?
Karena waktuku telah habis untuk sesuatu hal yang tidak berguna. Apa?
Yah, TTM-an HTS-an atau apalah namanya itu.
Kedua, saya akan merasa dibodohi. Kenapa?
Karena pada saat saya sudah benar-benar atau mungkin nyaris melepaskan hubungan ke hubungan yang lain, tiba-tiba seseorang datang dengan kabar menjengkelkan. Mengapa menjengkelkan?
Tidakkah kamu merasa kalau dia hanya ingin membuat kamu melambung sesaat sehingga tidak berhenti memikirkannya kembali dan akhirnya tidak jadi memulai sesuatu yang baru?
Wahai, kawan, jangan mudah tertipu dengan kata-kata "orang". Percayalah dengan apa yang telah kamu dengar secara langsung. Jangan pernah dibodohi dengan kata "orang" dia menyukaimu.
Karena kalau mereka benar-benar menyukaimu, mereka tidak akan membuatmu dalam hubungan yang tanpa arah.
Karena kalau mereka benar-benar menyukaimu, mereka akan mengatakan "AKU MENYUKAIMU" secara langsung bukan dengan perantara.
Jadi?
Jadi bila ada "orang" yang bilang kalau laki-laki yang telah lama menjadi HTS-an mu itu menyukaimu, jangan mau percaya. Jangan cepat melayang. Mulailah suatu hubungan baru tanpa melihat lagi ke belakang. Yang sudah lalu, biarlah berlalu.
Kalaupun pada kenyataannya memang benar ternyata laki-laki itu menyukaimu, berarti kau beruntung untuk tidak menjadi pacarnya. Kenapa? Karena kau berhak mendapatkan orang yang lebih berani dan bernyali dan lebih terlihat laki-laki dibandingkan dirinya.